Daihatsu menaruh harapan besar pada tahun 2025 dengan optimisme bahwa roda ekonomi nasional akan berjalan lebih baik. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif, termasuk peningkatan penjualan mobil baru.

Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menyatakan bahwa kebijakan pemerintah menjadi faktor penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi hingga ke daerah-daerah.

“Semoga pada 2025, semua makroekonomi membaik. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, kita bersama-sama dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga ke tingkat daerah,” ujarnya di Tangerang, belum lama ini.

Meski optimistis, Daihatsu juga menghadapi tantangan dari rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen yang diperkirakan mulai berlaku pada Januari 2025. Menurut Sri Agung, kenaikan tarif ini berpotensi menaikkan harga mobil sekitar 5 persen dari harga On The Road (OTR) saat ini, termasuk untuk semua model Daihatsu.

“Kenaikan pajak tentu akan berdampak pada harga mobil. Namun, kami sedang mempertimbangkan program-program untuk membantu meringankan beban calon konsumen,” jelasnya.

Sri Agung juga menyoroti pentingnya pasar Pulau Jawa bagi Daihatsu, yang menyumbang hingga 45 persen dari total penjualan. Pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menyusul sebagai kontributor utama.

Dengan strategi yang matang dan dukungan kebijakan pemerintah, Daihatsu berharap dapat terus menjaga daya saingnya di pasar otomotif meski dihadapkan pada tantangan ekonomi yang dinamis.

sumber : kompas